TRANSLATE THE BLOG TO YOUR LANGUAGE
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Ahad, 21 Julai 2013

MENCARI MALAM LAILATUL QADAR (MALAM YANG LEBIH BAIK DARI 1,000 BULAN)




Gambar Hiasan Ihsan dari Google


 Hari ini tanggal 13 Ramadhan 1434 Hijrah dan ini bermakna kita sudah berada di pertengahan bulan yang mulia dan penuh dengan keberkatan ini. Semoga pertengahan awal Ramadhan yang sudah berlalu dapat kita penuhi dengan amalan yang diredhai Allah. Semoga separuh lagi baki bulan yang mulia ini akan kita lalui dengan segala kebaikan dengan izin Allah. Semoga segala kelemahan dan kelalaian yang telah kita lakukan di sepanjang separuh bulan Ramadhan yang berlalu, dapat kita perbaiki lagi. Sesungguhnya segala kebaikan adalah semata-mata dari Allah dan segala kelemahan itu adalah dari diri kita sendiri.

Dalam entri saya :
telah dibentangkan tentang Malam Lailatul Qadar. Sekali lagi saya pertengahkan tajuk yang menjadi idaman semua mukmin ini agar kita dapat menghidupkan ilmu ini dan beramal dan seterusnya memetik kemanisan iman.


Kepentingan Malam Lailatul Qadar:

 “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan [44] : 3-4).


“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan.
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” [QS Al Qadar: 1 - 5]



Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar:

1) Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)

Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:
“Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)

Udara dan angin sekitar terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.”


2) Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain. Pada malam itu malaikat jibril akan menyalami orang yang beribadat pada malam itu dan tandanya ialah kita tiba-tiba rasa sangat sayu dan kemudiannya menangis teresak-esak secara tiba-tiba.


3) Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.


4) Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar.
Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.”


5) Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lazatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabbnya tidak seperti malam-malam lainnya.


6) Bulan nampak separuh bulatan
Abu Hurairoh radliyallahu’anhu pernah bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullahshallahu’alaihi wa sallam, baginda bersabda,
“Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)


Bilakah Berlakunya Malam Lailatul Qadar?

Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil itu lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Terjadinya lailatul qadar di tujuh malam terakhir bulan ramadhan itu lebih memungkinkan sebagaimana hadits dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ - يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ - فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى
“Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa.” (HR. Muslim)

Dan yang memilih pendapat bahwa lailatul qadar adalah malam kedua puluh tujuh sebagaimana ditegaskan oleh Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu. Namun pendapat yang paling kuat dari berbagai pendapat yang ada sebagaimana dikatakan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari bahwa lailatul qadar itu terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dan waktunya berpindah-pindah dari tahun ke tahun. Mungkin pada tahun tertentu terjadi pada malam kedua puluh tujuh atau mungkin juga pada tahun yang berikutnya terjadi pada malam kedua puluh lima tergantung kehendak dan hikmah Allah Ta’ala. Hal ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى تَاسِعَةٍ تَبْقَى ، فِى سَابِعَةٍ تَبْقَى ، فِى خَامِسَةٍ تَبْقَى
“Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa.”  (HR. Bukhari)



Petua Imam Ghazali Dalam Mencari Malam Lailatul Qadar:

Jika awal ramadhan jatuh pada hari:
I) Ahad atau rabu
 Malam Lailatul Qadar dijangka berlaku pada malam 29 ramadhan

II) Isnin
 Malam Lailatul Qadar dijangka berlaku pada malam 21 ramadhan

III) Selasa atau jumaat
 Malam Lailatul Qadar dijangka berlaku pada malam 27 ramadhan

IV) Khamis
 Malam Lailatul Qadar dijangka berlaku pada malam 25 ramadhan

V) Sabtu
 Malam Lailatul Qadar dijangka berlaku pada malam 23 ramadhan

Kata Sheikh Abu Hassan bahawa mula dia baligh, dia sentiasa dapat menghidupkan  Malam Lailatul Qadar pada malam yang tepat mengikut petua diatas.


Berdasar petua di atas, Insyaallah  Malam Lailatul Qadar tahun ini (1434 Hijrah) akan jatuh pada malam 29 Ramadhan kerana kita mula berpuasa pada hari Rabu (10 Julai 2013). Wallahualam....
Walau bagaimanapun, janganlah ibadat pada malam tersebut sahaja. Carilah  Malam Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil yang lain juga!!!!



Tanda-tanda Orang Yang Telah Mendapat Malam Lailatul Qadar:

Ada 4 tanda bagi mereka yang telah mendapat berkat malam Lailatul Qadar.

1) Mereka senantiasa ingin berusaha menjadi yang terbaik di mata Allah maupun kepada manusia. Selalu mengerjakan yang terbaik di mata Allah.

2) Selalu merasakan mereka masih kurang dalam beribadah. Padahal ibadah wajib, seperti solat dan puasa serta ibadah sunah seperti tahajud dan tarawihnya tidak pernah ketinggalan.

3)Dalam pergaulan dengan sesiapa pun, baik dengan golongan atasan atau golongan bawahan, mereka senantiasa menjadi orang yang biasa-biasa saja.Tidak meninggi diri kepada golongan bawahan dan juga tidak merendah diri kepada golongan atasan.

4) Mukanya bercahaya dan 'bersinar'. Sesiapa memandangnya akan rasa sejuk dan seronok. Muka yang bercahaya ini tidak akan diperolehi dengan solekan atau apa saja yang boleh mencantikkan wajah. Cahaya ini adalah cahaya iman dan kurniaan Allah.

Catatan:
Hikmah Allah menyembunyikan pengetahuan tentang terjadinya malam lailatul qadar di antaranya adalah agar ada perbezaan antara orang yang sungguh-sungguh untuk mencari malam tersebut dengan orang yang malas. . Hal ini juga sebagai rahmat Allah agar hamba memperbanyak amalan pada hari-hari tersebut dengan demikian mereka akan semakin bertambah dekat denganNya dan akan memperoleh pahala yang amat banyak. Semoga Allah memudahkan kita memperoleh malam yang penuh keberkahan ini. Amin Ya Sami’ad Da’awat.

Menurut imam Fakhrurrazi bahwa Allah menyembunyikan malam lailatul qadar dari pengetahuan kita sebagaimana Dia menyembunyikan segala sesuatu yang lain. Dia menyembunyikan keredhaanNya pada setiap ketaatan sehingga timbul dalam diri kita keinginan untuk melakukan semua ketaatan atau ibadat itu.

Begitu juga Dia menyembunyikan kemurkaanNya pada setiap perkara maksiat agar kita berhati-hati dan menjauhi segala maksiat dan tidak memilih antara dosa besar dan kecil untuk melakukannya kerana dosa kecil jika terus dilakukan secara berterusan akan menjadi dosa besar jika kita tidak bertaubat dan berusaha meninggalkannya.

Dia menyembunyikan wali-waliNya agar manusia tidak terlalu bergantung kepada mereka dalam berdoa sebaliknya berusaha sendiri dengan penuh keikhlasan dalam berdoa untuk mendapatkan sesuatu daripadaNya kerana Allah menerima segala doa orang yang bersungguh-sungguh dan tidak mudah berputus asa.

Dia menyembunyikan masa mustajab doa pada hari Jumaat supaya kita berusaha sepanjang harinya. Begitulah juga Allah menyembunyikan penerimaan taubat dan amalan yang telah dilakukan supaya kita sentiasa istiqamah dan ikhlas dalam beramal dan sentiasa bersegera dalam bertaubat.

Demikianlah juga dengan penyembunyian malam lailatul qadar agar kita membesarkan dan menghidupkan keseluruhan malam Ramadhan dalam mendekatkan diri kepadaNya bukan hanya sekadar menunggu malam lailatu qadar sahaja untuk beribadat dan berdoa. Tetapi inilah penyakit besar yang menimpa umat Islam yang menyebabkan malam-malam Ramadhan lesu kerana mereka hanya menanti malam yang dianggap malam lailatul qadar sahaja untuk beribadat. Kerana mengejar kelebihan lailatul qadar yang mana kita tidak mengetahui masanya yang tertentu menyebabkan kita terlepas dengan kelebihan Ramadhan itu sendiri yang hanya datang setahun sekali.

Wallahualam

Jumaat, 19 Julai 2013

PENJELASAN SAINS KENAPA 1 MALAM LAILATUL QADAR LEBIH MULIA DARI 1000 BULAN.




Artikel tentang Lailatul Qadar ini bersumberkan dari buku tulisan Rajendra Kartawiria, Quranic Quotient Centre. Sebahagian isi buku ini kemudiannya dipublikasikan di internet oleh Aulia Muttaqin dan beberapa sumber lain.
Manfaatkan malam Ramadhan untuk memperluas ilmu dan membangun keyakinan, Mengapa Ramadhan?
Dalam Islam kita mengenali kewujudan 4 bulan suci, iaitu Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rejab. 

Ramadhan yang bererti panas tidak termasuk sebagai bulan suci. Mengapa Ramadhan dipilih untuk puasa sebulan penuh?
Dalam ilmu astronomi, Radiasi Matahari memiliki siklus 11 tahun. Tahun 2007 sendiri merupakan pengakhiran dari siklus ke 23 sejak pengamatan pertama pada abad 18.

Bumi dilindungi Magnestosphere, sehingga kesan gelombang radiasi tidak terjadi pada sisi bumi yang menghadap matahari (siang hari).
Ketika gelombang radiasi matahari datang, kesannya terasa pada bahagian bumi yang membelakangi matahari (malam hari).



Radiasi di malam hari mempengaruhi tahap getaran otak.
Radiasi dan daya tarikan graviti bulan purnama meningkatkan permukaan air laut dan kehidupan makhluk laut di malam hari. Juga menarik air dalam membran otak dan lebih menggetarkan sel-sel otak. Getaran sel otak menggambarkan tahap  kesedaran dan aktiviti otak.
Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa sunat 3 hari “shaumul biidh” pada ketika bulan penuh setiap tanggal 13,14, dan 15 bulan-bulan Hijriyah dan menghidupkan malam-malamnya.
Tahap radiasi ini bervariasi antara 0-100,000 dan di skala S1-S5 oleh NOAA

Berdasarkan kajian  , radiasi sebesar 1000 MeV particles s-1 ster-1 cm-2 terjadi 10 kali dalam satu siklus 11 tahun, atau terjadi setiap 13 bulan sekali. Radiasi sebesar1000 MeV particles s-1 ster-1 cm-2 ini digolongkan dalam skala S3, dan mulai berbahaya bagi manusia sebesar 1 chest x-ray.

Radiasi dengan siklus 11.7 bulan (1 tahun hijriyah) adalah sebesar 800 MeV particles s-1 ster-1 cm-2.
Mengarah pada hipotesis malam Lailatul Qadar Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan (QS Al Qadr 97:3).
Building Block
  • Siklus satu tahunan (hijriyah) bernilai 1000 x bulan purnama.
  • Malam yang nilainya 1000 bulan purnama adalah Lailatul Qadr.
  • Lailatul Qadr terjadi di bulan Ramadhan.
  • Jadi siklus badai matahari yang berulang setiap satu tahun (hijriyah) terjadi setiap bulan Ramadhan.
Itulah sebabnya
  • Sejarah para nabi menunjukkan bahawa mereka senang merenungkan hakikat kehidupan, bertapa, pada setiap bulan Ramadhan.
  • Secara umum wahyu-wahyu tentang ajaran agama yang memerlukan tahap pemahaman
    yang tinggi, banyak diturunkan di malam-malam bulan Ramadhan.
  • Penataan ayat-ayat Al Quran ke dalam surah-surah seperti yang wujud ketika ini,
    dilakukan Nabi Muhammad pada malam-malam bulan Ramadhan.
  • Umat Islam diajak untuk menghidupkan malam-malam di bulan Ramadhan.
  • Lebih utama adalah i’tiqaf di masjid pada 10 malam terakhir, pada malam-malam sebelum dan setelah Lailatul Qadr.
Tenaga tambahan untuk pembelajaran di bulan Ramadhan
  • Untuk dapat beribadah pada malam Ramadhan diperlukan tenaga ekstra.
  • Kenyataannya puasa siang hari bukanlah menyebabkan tubuh kekurangan / kehabisan tenaga.
  • Oleh itu puasa menggunakan 10% tenaga tubuh  kerana tidak digunakan untuk mencerna makanan.
  • Tenaga yang diguna ini sangat membantu pemahaman pelajaran di malam hari.
Three in One di bulan Ramadhan
  1. Efektif memahami Al Quran di malam hari.
  2. Detoksifikasi dan Manajemen Tenaga di siang hari.
  3. Kembali fitrah setelah berpuasa 28 hari berturut-turut.
Manfaatkan malam-malam Ramadhan
  • Untuk dapat dengan mudah memahami makna kehidupan secara komprehensif dan benar, manfaatkan kecerdassan otak di kesunyian malam Lailatul Qadar.
  • Untuk mendapat pemahaman lebih luas, malam-malam di sekitar Lailatul Qadr (10 malam terakhir Ramadhan).
  • Lebih baik lagi kalau dimulai malam pertama Ramadhan.
  • Hasil renungan malam ini harus dapat kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Nikmat hidup akan diperoleh jika kita berkontribusi positif kepada kehidupan dunia dengan berserah diri kepadaNya.
  • Nikmat kehidupan akhirat akan diperoleh bila kita mampu selalu menikmati dan mensyukuri kehidupan dunia.
sumber: billyinfo.blogspot.com

Rabu, 10 Julai 2013

SALAM RAMADHAN AL-MUBARAK 1434H





Syukur kehadrat Ilahi kerana masih memberi peluang kepada kita semua untuk sama-sama mengimarahkan bulan mulia Ramadhan Al-Mubarak pada tahun ini. Peluang keemasan ini hendaklah kita guna sebaik-baiknya agar di penghujung Ramadhan kelak, kita beroleh sebaik-baik tempat di sisi Allah. Semoga Allah memasukkan kita dalam golongan orang-orang yang beruntung di dunia dan akhirat. Amin...

Menjelang Ramadhan yang mulia ini, hanya dua sahaja daripada lima orang pelajar 

FCU HOMESCHOOLING yang tidak berpuasa iaitu Princess Alyssa dan Princess Adelyn. Afiq (7) tahun telah mula berpuasa penuh tahun ini. Tahun-tahun sebelum ini, dia hanya berpuasa separuh hari sahaja. Berlainan dengan Afiqah yang mula berpuasa Ramadhan penuh sejak berumur 5 tahun, manakala Hafidz pula bermula pada umur 4 tahun. Kami tidak memaksa mereka untuk berpuasa diusia muda. Oleh kerana matalamat kami memang kearah itu, mereka terbentuk dengan sendirinya untuk beribadat dengan kerelaan dan kemahuan mereka sendiri. Jelas sekali...Allah telah mencipta manusia dengan kebolehan luar biasa dan sesungguhnya manusia adalah sebaik-baik ciptaan Allah. Hanya menunggu para ibu bapa menggarap segala kemungkinan keatas anak-anak mereka. 

Kami tidak menekankan untuk Afiq berpuasa penuh dari awal kerana dia agak lemah dari fizikal tubuh badan dan sering tidak sihat. Afiq adalah anak yang dilahirkan tidak cukup bulan. Jesteru itu dia sering mengalami masaalah pernafasan dan sering penat. Namun begitu, kesihatannya nampak beransur pulih sejak dia mula meningkat usia. 



CARA FCU MELATIH ANAK-ANAK SOLAT DAN BERPUASA
FCU sangat mengambil berat tentang ibadat solat, puasa dan juga membaca Al-Quran di kalangan pelajarnya. Ini adalah pelajaran yang paling utama dan diserapkan sejak mereka kecil lagi. Ibadat solat di perkenalkan sejak mereka masih bayi. Setiap kali kami solat berjemaah. bayi-bayi FCU akan ada bersama di saf depan. Sebaik sahaja mereka boleh bergerak seperti merangkak dan sebagainya, kami biarkan sahaja mereka bergerak bebas untuk mempelajari cara-cara solat mengikut kefahaman mereka. Hasilnya, mereka sudah dapat mengikuti solat berjemaah sebaik sahaja mereka boleh berdiri tegap dan berupaya rokok dan sujud cara mereka. Masa berlalu dan mereka membesar dalam suasana ibadat solat 5 kali sehari. Dengan ini, Alhamdulillah kami tidak menghadapi masaalah untuk memaksa anak-anak mendirikan solat kerana ibadat ini sudah menjadi darah dan daging mereka.

Alyssa mula berjinak dengan solat secara tertib ketika dia berumur setahun. 
Dia mula berjalan pada umur 11 bulan. Bila berumur setahun, 
dia sudah boleh perform pergerakan ruku' dan sujud dengan baik. Ketika photo 
ini diambil, jemaah FCU bersiap sedia untuk mulakan solat berjemaah.




Setiap pergerakan jemaah akan diperhatikan  oleh 
Alyssa terlebih dahulu. Apabila orang sudah siap perform ruku' , 
barulah  dia mula perform  pergerakan ruku' . Di usia ini Alyssa masih 
tidak menghafal dengan baik segala pergerakan dalam solat. 



Walaupun baru berusia setahun, Alyssa sudah dapat 
sujud dengan baik. Sujudlah wahai Alyssa mengadap 
Tuhan yang telah memilih mu untuk hidup di dunia ini
dan menjadi khalifahNya. 
Afiqah yang sedang sujud di sebelah 
kiri Alyssa adalah idola yang hebat buat Alyssa. 




Kami mula memperkenalkan ibadat puasa sebaik sahaja mereka berusia empat tahun. Biasalah anak-anak sekecil ini akan bangun tidur lewat seperti pukul sepuluh pagi. Selepas mandi dan makan pagi, kami akan mulakan latihan berpuasa. Oleh kerana mereka sudah kenyang dan orang sekeliling juga tiada yang makan dan minum, mereka dapat berpuasa hingga waktu berbuka. Usaha mereka ini mendapat pujian dari semua ahli keluarga ketika waktu berbuka puasa. Oleh kerana FCU adalah satu keluarga yang besar, suasana berbuka memang meriah. Anak-anak kecil sangat menantikan saat-saat yang indah ini kerana mereka rasa bahawa sudah besar dan diterima dalam satu pasukan. Biasanya, hanya segelas air manis (seperti air barli panas) dan buah kurma yang menjadi hidangan utama. Hanya selepas solat maghrib, kami akan menjamah juadah berbuka puasa.  


AMALAN-AMALAN YANG DIGALAKKAN SEPANJANG BULAN RAMADHAN


1)Menjaga solat berjemaah bagi lelaki di masjid, dan bagi wanita pula menunaikan solat Jumaat dan menghadiri majlis ilmu.

2)Menghadiri solat tarawih khasnya bagi lelaki dan tiada larangan bagi kehadiran wanita (di masjid) jika mereka ingin melakukan solat dan kepada mereka terdapat ganjaran.


3)Memelihara solat malam (qiamullail) dan tahajud setelah pertengahan malam bagi lelaki dan wanita yang berkemampuan di dalam rumah.


4)Beriktikaf untuk beberapa malam di bulan Ramadhan di masjid bagi lelaki tanpa menyebabkan gangguan di dalam kewajipan seharian khususnya bagi mereka yang mencari rezeki.


5)Memelihara pembacaan Al-Quran dan menggunakannya sebagai zikir harian. Pembacaan Al-Quran sekurang-kurangnya hendaklah setiap hari sehinggalah tamat keseluruhannya.


6)Memperbanyakkan sedekah dan mengeluarkan zakat kepada orang-orang fakir, miskin, orang yang memerlukan, mereka yang berjihad di jalan Allah dan sumbangan kepada projek yang baik bagi kegunaan orang Islam seperti pembaikan masjid, pusat rawatan orang-orang tua, sekolah-sekolah dan lain-lainnya.


7)Merapatkan silaturahim dan memperbanyakkan ziarah di dalam bulan Ramadhan.


8)Dilarang melakukan kejahatan dan keburukan terhadap orang Islam secara umum dan jiran-jiran secara khusus. 



Pesan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:


"Seorang muslim ialah orang yang selamat lidah 
dan tangannya terhadap muslim yang lain"



Marilah kita sama-sama menjaga akhlak zahir dan batin agar segala amalan kita diterima
Allah. 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...