TRANSLATE THE BLOG TO YOUR LANGUAGE
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Ahad, 13 November 2011

MENGENALI DAN MENDEKATI ANAK REMAJA ANDA

( GUIDANCE CORNER)

Pernahkah anda   mengalami masaalah menangani anak yang meningkat remaja? Perangainya berubah jadi pendiam, atau jadi pemarah dan memberontak. Masih ingat lagi kenangan masa kanak-kanak di mana anak ini sangat baik dan mendengar kata. Sejuk hati dan senang mata kita memandangnya.

Kadang-kadang ada juga remaja yang nampak sangat baik di depan kita tetapi karakternya berlainan bila bersama rakan-rakannya. Sedikit pun kita tak sangka yang anak ini merokok, berpacaran dan mengikuti aktiviti liar. Saat inilah kita akan sentiasa bimbang dan pening kepala dengan kerenah anak remaja.

Sekiranya persekitaran sihat dan memberangsangkan dapat diwujudkan, masaalah seperti di atas dapat dikurangkan. Masih ramai remaja yang berkembang dengan baik dan menjadi kebanggaan keluarga. Ini adalah kerana mereka beruntung dibesarkan dalam persekitaran yang sihat dan memberangsangkan. Ibu bapa yang peka dengan masaalah yang dialami oleh remaja akan senang menemui punca dan menyelesaikannya. Dengan ini mereka terselamat dari terus hanyut dalam alam mereka yang penuh dengan tekanan dan emosi yang tidak stabil. Ibubapa perlu melengkapkan diri dengan segala ilmu pendidikan dan juga saikoloji remaja agar senang memahami kehendak remaja.

Bagi mereka yang tidak faham akan pertukaran hormon yang dialami oleh remaja, dengan senang melabel golongan ini kurang ajar, biadab, pemalas dan sebagainya.

Video berikut memaparkan gelagat dua remaja yang suka merayau-rayau dan terlibat dalam kes ugut.
Beginilah keadaannya kalau tidak dikawal dari awal dan diberi kebebasan tanpa batas. Hafidz dan Tajrid melakunkan watak dua orang remaja yang bermasaalah ini.

Psikologi Remaja, Karakteristik dan Permasalahannya

Masa yang paling indah adalah masa remaja.
Masa yang paling menyedihkan adalah masa remaja.
Masa yang paling ingin dikenang adalah masa remaja.
Masa yang paling ingin dilupakan adalah masa remaja.

Remaja:
Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2000) pula memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para  ahli,.masa permulaan usia remaja adalah sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjangkan dan remaja yang diperpendekkan.

Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan seawal abad ke-20 oleh Bapa Psikologi Remaja iaitu Stanley Hall. Stanley Hall berpendapat bahawa masa remaja adalah merupakan masa penuh badai dan tekanan (storm and stress). Pendapat ini masih dipakai oleh para pengkaji hingga kini.

Menurut Erickson, masa remaja adalah masa terjadinya krisis identiti atau pencarian identiti diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada lima status identiti diri pada remaja iaitu:
-identity diffusion
-identity confussion 
-identity moratorium 
-identity foreclosure 
-identity achieved

Karakteristik remaja yang sedang berusaha untuk mencari identiti diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.
Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:
  1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
  2. Ketidakstabilan emosi.
  3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
  4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
  5. Pergolakan di dalam dirinya sering menjadi  penyebab menentang kedua orang tuanya.
  6. Kegelisahan dalam diri mereka kerana banyak perkara yang diinginkan tetapi luar dari kemampuan mereka
  7. Senang bereksperimentasi.
  8. Senang bereksplorasi.
  9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
  10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.
Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian (Fagan, 2006). Sebahagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik tapi ada juga sebilangan remaja yang mengalami penurunan psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja itu sendiri.Berikut ini dirangkum beberapa permasalahan utama yang dialami oleh remaja.

Permasalahan Fizikal dan Kesehatan
Permasalahan akibat perubahan fizikal banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka mengalami pubertasi. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasinya (remaja tengah dan akhir) , mereka  merasa tidak puas dengan keadaan fizikal yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai dengan fizikal ideal yang diinginkan. Mereka juga sering membandingkan fizikalnya dengan fizikal orang lain ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fizikal ini sering mengakibatkan mereka kurang keyakinan pada diri sendiri. Levine & Smolak (2002) menyatakan bahwa 40-70% remaja perempuan merasakan ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya, khususnya pada bagian pinggul, pantat, perut dan pahanya .(Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang penampilan, depresi, rendahnya harga diri, onset merokok, dan perilaku makan yang maladaptiv (& Shaw, 2003; Stice & Whitenton, 2002). Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body image ini dapat sebagai pertanda awal munculnya gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia (Polivy & Herman, 1999; Thompson et al).

Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronik. Problem yang banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun penggunaan ubat-ubatan terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada remaja adalah disebabkan oleh karakter mereka yang suka bereksperimentasi dan berskplorasi.

Permasalahan Alkohol dan Ubat-Ubatan Terlarang
Penggunaan alkohol dan ubat-ubatan terlarang sejak akhir-akhir ini sangat membimbangkan. Walaupun sudah banyak usaha untuk menangani masaalah ini, namun penggunaan narkotin masih berleluasa. Mengapa remaja menggunakan narkotin? Santrock (2003) menemukan beberapa alasan mengapa remaja  mengambil narkotin iaitu karena ingin tahu, untuk meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi dengan lingkungan, maupun untuk kompensasi.
  • Pengaruh sosial dan interpersonal: termasuk kurangnya kehangatan dari orang tua, supervisi, kontrol dan dorongan. Penilaian negatif dari orang tua, ketegangan di rumah, perceraian dan perpisahan orang tua.
  • Pengaruh budaya dan tata krama: memandang penggunaan alkohol dan obat-obatan sebagai simbol penolakan atas standar konvensional, berorientasi pada tujuan jangka pendek dan kepuasan hedonis, dll.
  • Pengaruh interpersonal: termasuk kepribadian yang temperamental, agresif, orang yang memiliki lokus kontrol eksternal, rendahnya harga diri, kemampuan koping yang buruk, dll.
  • Cinta dan Hubungan Heteroseksual
  • Permasalahan Seksual
  • Hubungan Remaja dengan Kedua Orang Tua
  • Permasalahan Moral, Nilai, dan Agama
Lain halnya dengan pendapat Smith & Anderson (dalam Fagan,2006), menurutnya kebanyakan remaja melakukan perilaku berisiko dianggap sebagai sebahagian dari proses perkembangan yang normal. Perilaku berisiko yang paling sering dilakukan oleh remaja adalah penggunaan rokok, alkohol dan narkotin (Rey, 2002).

Permasalahan percintaan remaja

Salah satu akibat dari berfungsinya hormon gonadotrofik yang diproduksi oleh kelenjar hypothalamus adalah munculnya perasaan saling tertarik antara remaja pria dan wanita. Perasaan tertarik ini bisa meningkat pada perasaan yang lebih tinggi yaitu cinta romantis (romantic love) iaitu luapan hasrat kepada seseorang atau orang yang sering menyebutnya “jatuh cinta”.
Santrock (2003) mengatakan bahwa cinta romatis menandakan kehidupan percintaan para remaja dan juga merupakan hal yang penting bagi para siswa. Cinta romantis meliputi sekumpulan emosi yang saling bercampur seperti rasa takut, marah, hasrat seksual, kesenangan dan rasa cemburu. Tidak semua emosi ini positif. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Bercheid & Fei ditemukan bahwa cinta romantis merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami depresi dibandingkan dengan permasalahan dengan teman.

Jenis cinta yang kedua adalah cinta kasih sayang (affectionate love) atau yang sering disebut cinta kebersamaan yaitu saat muncul keinginan individu untuk memiliki individu lain secara dekat dan mendalam, dan memberikan kasih sayang untuk orang tersebut. Cinta kasih sayang ini lebih menandai masa percintaan orang dewasa daripada percintaan remaja.

Dengan matangnya organ-organ seksual pada remaja maka akan mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan seksual. Problem tentang seksual pada remaja adalah berkisar masalah bagaimana mengendalikan dorongan seksual, konflik antara mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, adanya “ketidaknormalan” yang dialaminya berkaitan dengan organ-organ reproduksinya, pelecehan seksual, homoseksual, kehamilan dan aborsi, dan sebagainya (Santrock, 2003, Hurlock, 1991).

Permasalahan dengan kedua ibubapa:
Diantara perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja yang mempengaruhi hubungan mereka dengan ibubapa adalah : 
-pubertasi
-penalaran logik yang berkembang
-pemikiran ideal yang meningkat
-harapan yang tidak tercapai
-perubahan di sekolah
-pengaruh teman sebaya
-persahabatan
-percintaan
-pergaulan menuju kebebasan.
Beberapa konflik lain yang biasa terjadi antara remaja dengan orang tua berkisar masalah kehidupan sehari-hari seperti jam pulang ke rumah, cara berpakaian, mengemas bilik tidur. Konflik-konflik seperti ini jarang menimbulkan dilema utama dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan terlarang maupun kenakalan remaja.

Sebilangan remaja juga mengeluh dengan cara orang tua memperlakukan mereka dengan kuasa autoriti atau sikap orang tua yang tidak memahami kepentingan dan perasaan remaja.
Akhir-akhir ini ramai ibubapa dan pendidik yang merasa bimbang bahwa anak-anak mereka terutama remaja mengalami degradasi moral. Sementara remaja sendiri juga sering dihadapkan dengan dilema-dilema moral sehingga remaja merasa bingung terhadap keputusan-keputusan moral yang harus diambilnya. Walaupun di dalam keluarga mereka sudah ditanamkan nilai-nilai agama, tetapi remaja akan merasa bingung ketika menghadapi kenyataan ternyata nilai-nilai tersebut sangat berbeza dengan nilai-nilai yang dihadapi bersama teman-temannya.

Pengawasan terhadap tingkah laku remaja oleh orang dewasa sangat sukar dilakukan kerana lingkungan  pergaulan remaja sudah sangat luas. Pengasahan terhadap hati nurani sebagai pengendali internal perilaku remaja menjadi sangat penting agar remaja bisa mengendalikan perilakunya sendiri ketika tidak ada orang tua maupun guru dan segera menyadari serta memperbaiki diri ketika dia berbuat salah.
Dari beberapa bukti dan fakta tentang remaja, karakteristik dan permasalahan yang menyertainya, semoga dapat menjadi wacana bagi orang tua untuk lebih memahami karakteristik anak remaja mereka dan perubahan perilaku mereka. Perilaku mereka kini tentunya berbeza dari masa kanak-kanak. Kadang-kadang  perkara sebegini memberi tekanan pada orang tua. Kesabaran yang tinggi sangat diperlukan demi membangunkan diri remaja menjadi generasi yang bakal memimpin agama, bangsa dan negara.

rujukan penulisan:
http://netsains.com/2009/04/psikologi-remaja-karakteristik-dan-permasalahannya


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...